Rabu, 29 Januari 2014

DATA KEPENDUDUKAN

No.
NAMA KECAMATAN
JUMLAH PEKON/ KELURAHAN
Ibukota
Jumlah Penduduk
Luas ( Km²)
Kepadatan (Km²)
1.
Wonosobo
23 Pekon
Tanjung Kurung
34,420
209,63
164,25
2.
Semaka
20 Pekon
Sukaraja
34,605
170,9
203,93
3.
Bandar Negeri Semuong
10 Pekon
Sanggi
18,604
98,12
181,73
4.
Kota Agung
12 Pekon/3 Kel
Kota Agung
40,215
76,93
488,42
5.
Pematang Sawa
13 Pekon
Way Nipah
15,949
185,29
93,74
6.
Kota Agung Barat
16 Pekon
Negara Batin
18,126
101,3
181,06
7.
Kota Agung Timur
11 Pekon
Kagungan
21,733
73,33
248,89
8.
Pulau Panggung
20 Pekon
Tekad
32,796
437,21
66,59
9.
Ulu Belu
15 Pekon
Ngarip
40,532
323,08
79,5
10.
Air Naningan
7 Pekon
Air Naningan
28,062
186,35
193,94
11.
Talang Padang
19 Pekon
Talang padang
43,478
45,13
946,13
12.
Sumberejo
13 Pekon
Margoyoso
31,665
56,77
524,22
13.
Gisting
8 Pekon
Kuta Dalom
36,935
32,53
1,026,41
14.
Gunung Alip
11 Pekon
Banjar Negeri
17,497
25,68
717,06
15.
Pugung
26 Pekon
Rantau Tijang
52,364
232,4
228,4
16.
Bulok
8 Pekon
Sukamara
19,996
51,68
381,08
17.
Cukuh Balak
18 Pekon
Putih Doh
21,672
133,76
167,99
18.
Kelumbayan
8 Pekon
Napal
10,778
121,09
90,8
19.
Kelumbayan Barat
6 Pekon
Sidoarjo
12,207
240,61
80,45
20.
Limau
10 Pekon
Napal
17,222
53,67
191,6








Tanggamus
278

548,728
2,855,46
185,52

Arti Logo dan Lambang


BENTUK LAMBANG



  1. Lambang Daerah berbentuk perisai bersegi lima, menggambarkan kesanggupan masyarakat Kabupaten Tanggamus mempertahankan citra dan membina pembangunan daerah yang didiami oleh beberapa unsur golongan masyarakat yang berdasarkan Pancasila.
  2. Pada Lambang Daerah dibagian atas bertuliskan “TANGGAMUS” berwarna merah dengan dasar putih
  3. Garis tepi yang melingkari Lambang Daerah berwarna kuning

ARTI LAMBANG
  1. Didalam lambang daerah bagian atas terdapat siger khas Lampung Pesisir Adat Saibatin. Siger berwarna kuning keemasan dengan (tujuh) buah mahkota merupakan ciri khas pakaian adapt Lampung Pesisir Adat Saibatin
  2. Bagian tengah lambang daerah terdapat gunung, laut dan sebuah pulau
  3. Gunung dalam lambang daerah berwarna biru menggambarkan Gunung Tanggamus yang dijadikan sebagai nama kabupaten, melambangkan Kabupaten Tanggamus yang potensial sebagai salah satu andalan daerah Lampung.
  4. Laut dan pulau adalah gambaran dari Teluk Semangka dan Pulau Tabuan, merupakan kebanggaan masyarakat daerah ini, sekaligus potensi kekayaan alam sumber pendapatan para petani, nelayan. Sedangkan Pulau Tabuan merupakan satu-satunya pulau yang ada di wilayah Kabupaten Tanggamus.
  5. Ragkaian daun dan buah kopi serta padi yang pada tangkainya Siwokh terhunus sebagai senjata khas tradisional.
  6. Biji kopi berjumah 21 buah berwarna merah dan terdapat 3 helai daun berwarna hijau, menerangkan bahwa Kabupaten Tanggamus diresmikan pada tanggal 21 bulan 3 (Maret) dan kopi merupakan salah satu hasil andalan petani daerah ini.
  7. Padi berjumlah 97 butir menggambarkan tahun terbentuknya Kabupaten Tanggamus dan merupakan tanaman pokok masyarakat.
  8. Siwokh adalah merupakan senjata khas tradisional masyarakat Lampung Pesisir, melambangkan bahwa Kabupaten Tanggamus Tentram, Aman, Terkendali dibidang pertahanan dan keamanan.
  9. Pita berwarna putih bertuliskan “BEGAWI JEJAMA”.
  10. Begawi Jejama bermakna masyarakat daerah ini mengutamakan Persatuan dan Kesatuan dalam melaksanakan pekerjaan untuk mambangun daerahnya.

ARTI WARNA DASAR
  1. Warna hijau melambangkan kesuburan
  2. Warna kuning melambangkan kemuliaan dan kemakmuran
  3. Warna merah melambangkan tekad masyarakat untuk membangun daerahnya.

Motto Kabupaten Tanggamus adalah “ TAPIS SAI TANGGOM “ yang bermakna :
T
=
T e r t i b
T
=
T a w a
A
=
A m a n
A
=
A s r i
P
=
P a t u h
N
=
Nyaman
I
=
I m a n
G
=
G e r a k
S
=
Sejahtera
G
=
G e s i t
O
=
O l a h
S
=
S e h a t
M
=
Masyarakat
A
=
Anggun
I
=
I n d a h

Potensi Tambang di Kabupaten Tanggamus, Lampung



MINING6
Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, memiliki banyak Potensi Pertambangan, yakni Bijih Besi (Iron Ore), Mangan (Manganese), Emas (Gold), Galena, Pasir Besi (Iron Sand), Batu Bara (Coal), Zeolit (Zeolite), Andesit (Andesite), Batu Gamping, Seng, Bentonite, Belerang, Batu Apung, Pasir, Granit, Lempung dan Silika.

1. Bijih Besi ( Iron Ore )

Bijih besi berupa mineral Hematit dan Magnetit terjadi dari hasil sublimasi dalam hubungannya dengan kegiatan gunung api, terjadi dalam endapan metamorfosa kontak dan sebagai mineral pengiring dalam granit. Bijih Besi dijumpai di Pekon Padang Ratu dan Pekon Tegineneng Kec. Limau, Pekon Suka Agung Kec. Bulok serta Pekon Paku Kec. Kelumbayan. Bijih besi di Kabupaten Tanggamus pada umumnya berupa mineral Magnetit yang memiliki kadar Fe antara 55 – 65 %. Beberapa perusahaan yang mengelola seperti : PT. Cahaya Batu Limau, PT. Berkah Semesta Alam, PT. Hasil Alam Tanggamus, PT. Sinar Fajar Persada, PT. Batu Besi Kencana, PT. Raja’a Naufal Mandiri dan PT.Nilam Jaya Buana. Kegunaannya adalah sebagai bahan utama untuk pembuatan besi dan baja.

2. Mangan (Manganese)

Mineral mangan terjadi pada urat Hidrotermal yang berasosiasi dengan Kalsit dan Barit (mineral manganit), endapan sedimennya berasosiasi dengan mineral Psilomelane dan Pyrolusit. Mangan di Kabupaten Tanggamus pada umumnya berupa mineral Pyrolusit dengan kadar Mn antara 25 – 45 %, dan dapat dijumpai di Pekon Tanjung Kemala, Pekon Tanjung Agung, Pekon Gunung Kasih Kec. Pugung. Beberapa perusahaan yang mengelola antara lain PT. Indomin Prima International, PT. Eksimulti Guna Mandiri, dan PT. Kendi Arindo. Kegunaannya untuk produksi stainlees steel, bahan campuran alumunium dan baterai kering.

3. Emas (Gold)

Keterdapatannya didalam urat-urat Hidrotermal yang pada umumnya berasosiasi dengan mineral sulfida didalam endapan-endapan letakan (placer), pasir sungai (river sand) dan endapan fosil (conglomerate matrix). Bahan galian Emas di Kabupaten Tanggamus memiliki sebaran yang cukup luas dengan jumlah cadangan yang cukup besar, dan terdapat di Pekon Doh Kec. Cukuh Balak, Pekon Sidoharjo Kec. Klumbayan Barat, Pekon Umbar Kec. Klumbayan, Way Linggo dan Way Semong Kec. Bandar Negeri Semong. Beberapa perusahaan yang mengelola seperti : Koperasi Tambang Rakyat (KTR), PT. Napal Umbar Picung, PT. Natarang Mining. Kegunaan untuk perhiasan, elektronik instrumen kedokteran gigi dan merupakan logam komersial yang utama (Standar Moneter).

4. Galena

Pada umumnya terdapat dalam urat-urat hidrotermal yang berasosiasi dengan mineral sulfida, spalerit, kalkopirit, pirit dan kuarsa. Galena di wilayah Kabupaten Tanggamus banyak dijumpai di Pekon Sidoharjo Kecamatan Klumbayan Barat serta Pekon Umbar dan Pekon Paku Kec. Klumbayan. Beberapa perusahaan yang mengelola diantaranya : PT. Napal Umbar Picung, PT. Setia Tunggal Abadi, PT. Lachera PT. Ar Eka, PT. Tanggamus Karya Alam. Galena banyak digunakan pada industri otomotif dan pembuatan Accu.

5. Pasir Besi (Iron Sand)

Pasir besi merupakan mineral endapan letakan (placer) di pantai sebagai Ilmenit, Titanomagnetit dan Hematit. Pasir besi di wilayah Kabupaten Tanggamus keterdapatannya dapat dijumpai tersebar disepanjang pesisir pantai seperti di Pekon Tegineneng dan Pekon Badak Kec. Limau, pesisir pantai Pekon Doh Kec. Cukuh Balak, pesisir pantai Pekon Napal dan Pekon Negeri Kelumbayan Kec. Klumbayan, serta memiliki ketebalan deposit berkisar antara 0,5 – 2,5 m. Perusahaan yang mengelola yaitu : PT. Murni Tri Mustika Gasirtub.

6. Batu Bara (Coal)

Batubara merupakan endapan sediment yang pada umumnya terbentuk pada lapisan yang berulang (multi seam), biasanya berada pada perselingan antara batu pasir dan tanah liat. Secara geologi umur batubara di Indonesia tergolong muda (Eocene dan Miocene). Batubara dapat digolongkan menjadi jenis Antrasit, Bituminus, Sub Bituminus dan Lignit. Sebagian besar batubara di Indonesian masuk dalam golongan Bituminus dan Sub Bituminus. Batubara di Kabupaten Tanggamus pada umumnya memiliki Kalori berkisar antara 5.500 – 6.300 dan dapat dijumpai di Pekon Tangkit Serdang dan Pekon Gading Pertiwi Kec. Pugung, Teluk Berak Pekon Way Nipah Kec. Pematang Sawa, Pekon Way Harong Kec. Air Naningan, Pekon Sidoharjo Kec. Kelumbayan Barat, Pekon Penyandingan Kec. Kelumbayan. Beberapa perusahaan yang mengelola seperti : PT. Trisakti Muliatama, PT. Tanggamus Karya Alam dan PT.Bara Jaya Perkasa Batubara pada umumnya digunakan sebagai sumber energi pada beberapa industri besar dan kecil serta sebagai sumber energi pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

7. Zeolit (Zeolite)

Zeolit merupakan senyawa alumina silika dengan logam alkali, endapan zeolit terdapat dalam batuan sediment piroklastik yang berbutir halus. Bahan galian zeolit di Kabupaten Tanggamus banyak dijumpai di Pekon Batu Balai Kec. Kota Agung Timur (sumber daya : 720.000 m³), Pekon Tengor dan Pekon Pertiwi Kec. Cukuh Balak (sumber daya : 2.000.000 m³) pengelola PT. Paragon Perdana Mining, Pekon Way Rilau Kec. Cukuh Balak (sumber daya = 600.000 m³), Kegunaan untuk makanan ternak, penyerap bau, pengolahan limbah, pupuk dan katalis.

8. Andesit

Merupakan batuan beku ekstrusi terdapat sebagai lava dan dike. Batu andesit di wilayah Kabupaten Tanggamus keterdapatannya tersebar merata di beberapa tempat, diantaranya Kec. Talang Padang (sumber daya : 2.700.000 m³), Kec. Kota Agung Timur (sumber daya 140.000 m³), Kec. Bulok (sumber daya : 5.250.000 m³), Kec. Cukuh Balak (sumber daya : 24.750.000 m³), Kec. Wonosobo (sumber daya 21.800.000 m³), Kec. Pematang Sawa (sumber daya : 3.000.000 m³), kegunaannya sebagai bahan bangunan dan konstruksi.

9. Batu gamping

Batu gamping atau batu kapur merupakan batuan sedimen karbonat yang terdapat di alam yang terbentuk akibat proses sedimentasi organis, kimiawi maupun mekanis, dimana dalam keadaan murni sebagai kristal-kristal kalsit (CaCO3). Batu gamping / batu kapur di Kabupaten Tanggamus banyak dijumpai pada beberapa wilayah di Kec. Pugung, seperti di Pekon Gunung Kasih (sumber daya : 780.000 m³), Pekon Tanjung Kemala (sumber daya : 3.240.000 m³). Beberapa perusahaan dan badan usaha yang telah mengusahakan diantaranya : CV.Tanjung Kemala Raya, CV.Sinar Bara Manik. Kegunaan batu gamping diantaranya sebagai bahan baku utama pabrik semen, sebagai bahan dasar pembuatan kalsium, bahan kedokteran, pencegah penyakit tanaman dan untuk pembuatan pupuk, sebagai Flaux dan bahan tahan api pada industri logam .

10. Seng

Seng merupakan bahan tambang yang ter¬masuk dalam kelompok mineral logam. Berguna untuk atap bangunan, untuk peralatan dapur dll. Dijumpai di Pekon Tanjung Agung Kec.Pugung dan badan usaha yang telah mengusahakan adalah PT. Agathon Brothers

11. Bentonit

Bentonit merupakan jenis mineral batuan lempung yang telah mengalami perubahan dan memiliki sifat fisik lunak dan licin seperti lilin, mudah pecah dan menyerap air atau sulfides. Jenis mineral bentonit ada dua yaitu Ca bentonit dan Na bentonit yang dapat di dijumpai di Dusun Umbul Solo Pekon Tangkit Serdang Kec. Pugung (sumber daya : 600.000 m³). Pada umumnya Ca bentonit banyak digunakan untuk Absorben, pemurnian dan penghilang warna dari suatu larutan, sebagai filter pada karet dan kertas, bahan dasar kosmetik dan medis, sedangkan Na bentonit pada umumnya digunakan sebagai Lumpur pemboran (mud logging).

12. Belerang (Sulfur)

Sebagai akibat gejala panas bumi, pada umumnya banyak dijumpai Humarela (mata air panas) yang muncul di zona-zona lemah (sesar) yang ditandai dengan adanya kandungan belerang (sulfur) sebagai penciri uap panas. Belerang di wilayah Sumatera pada umumnya banyak dijumpai pada daerah-daerah gunung api yang masih aktif seperti berarah Barat Laut Tenggara, searah dengan sistim sesar Semangko. Belerang di Kabupaten Tanggamus dapat dijumpai di Pekon Suka Indah Kec. Ulu Belu. Kegunaan belerang pada umumnya untuk industri Farmasi (obat-obatan).

13. Batu Apung

Batu apung terbentuk akibat magma asap yang tersemburkan keluar akibat letusan gunung api, dan termasuk jenis batuan beku ekstrusi. Kabupaten Tanggamus yang secara geologis berada dalam jalur pegunungan Bukit Barisan merupakan jalur vulkanik yang potensial dalam pembentukan batu apung. Bahan galian ini di Kab. Tanggamus dapat dijumpai di Pekon Tampang Kec. Pematang Sawa, dan banyak dipergunakan sebagai bahan poles (penggosok), bahan bangunan konstruksi ringan, sebagai (filler) bahan pengisi dan sebagai isolator temperatur tinggi.

14. Pasir

Pasir termasuk dalam batuan sediment yang terjadi secara mekanis yang pada umumnya diendapkan di lingkungan air seperti sungai, muara, danau atau laut. Pasir di Kabupaten Tanggamus banyak dijumpai di Pekon Sri Kuncoro dan Pekon Karang Rejo Kec. Semaka, disepanjang aliran sungai Way Semaka Pekon Tugu Rejo dan Pekon Karang Anyar Kec. Wonosobo, Pekon Baros Kec. Kota Agung, Pasir digunakan sebagai bahan bangunan dan konstruksi.

15. Batu Granit

Merupakan batuan beku intrusi dengan kandungan mineral kuarsa berkisar antara 58 – 74 %. Kombinasi warna pada batu garanit umumnya antara putih, abu-abu dan hitam, terdapat sebagai batolit atau dike. Batu granit merupakan bahan galian yang sangat ekonomis, dan di Kabupaten Tanggamus dijumpai di Pekon Tulung Asahan (sumber daya : 6.000.000 m³), dan Pekon Kali Pasir Kec. Semaka dan Kec. Wonosobo. Kegunaan batu granit selain untuk bahan bangunan dan konstruksi juga digunakan sebagai ornamen.

16. Lempung

Disusun oleh mineral-mineral lempung, plastis dan pada umumnya memiliki warna hitam kelabu, hijau maupun kuning kemerahan. Lempung di wilayah Kabupaten Tanggamus banyak dijumpai di Pekon Gunung Kasih dan Pekon Tanjung Kemala Kec. Pugung, Pekon Way Ngison (sumber daya : 22.500.000 m³). Lempung digunakan sebagai bahan baku utama pembuatan batu bata dan genteng.

17. Silika

Merupakan batuan kuarsa yg bersifat masif dengan mineral penyusun utamanya SiO2 diatas 90 %. Mineral silika dijumpai di Pekon Gunung Kasih Kec. Pugung (sumber daya : 600.000 m³), disepanjang pantai Pekon Karang Anyar Kec. Wonosobo, di Pekon Air Kubang, Air Naningan dan Sinar Sekampung Kec.Air Naningan . Kegunaan silika untuk industri kaca, semen, bata tahan api, pengecor logam, keramik, abrasif, silikon karbit, industri kimia dll.